Kedua orangtua Maya menjadi korban musibah tanah longsor. Gadis itu terpaksa tinggal bersama keluarga Setiawan. Namun, hanya Setiawan yang menyayanginya sepenuh hati. Ibu dan saudara angkatnya membenci, bahkan menindasnya. Ketika beranjak dewasa, Maya mulai menyadari dirinya memiliki kelebihan, yakni bisa melihat kehidupan orang lain melalui sentuhan tangan.
Hingga suatu hari, tanpa sengaja Maya masuk ke rumah kosong di sebelah rumahnya. Ia menemukan tulisan karya seorang wanita yang sudah meninggal. Maya bisa "melihat” wanita itu memiliki hubungan dengan Setiawan. Siapa pula Boy, pemuda yang ditemuinya di rumah kosong itu?